Senin, 18 Januari 2010

KEKENTALAN DARAH

Darah saya kental apa tidak ? sebuah pertanyaan yang kerap didengar saat masuk ke ruang pemeriksaan laboratorium, berikut ulasan tentang kekentalan darah semoga bermanfaat

KEKENTALAN DARAH DALAM TUBUH, MENGAPA TERJADI???Ada satu pertanyaan yang masuk ke mailbox saya, yaitu "Mengapa harus minum air putih banyak-banyak. .?"Well, sebenarnya jawabannya cukup "mengerikan" tetapi karena sebuah pertanyaan jujur harus dijawab dengan jujur, maka topik tersebut bisadijelaskan sbb:Kira-kira 80% tubuh manusia terdiri dari air. Malah ada beberapa bagian tubuh kita yang memiliki kadar air di atas 80%.Dua organ paling penting dengan kadar air di atas 80% adalah : Otak dan Darah. !! Otak memiliki komponen air sebanyak 90%, Sementara darah memiliki Komponen air 95%. Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 liter sehari atau 8 gelas sehari. Jumlah di atas harus ditambah bila anda seorang perokok. Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh kita lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi. Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter sehari...? Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya...? Dengan jalan "menyedot" air dari komponen tubuh sendiri.Dari otak...?Belum sampai segitunya (wihh...bayangkan otak kering gimana jadinya...), melainkan dari sumber terdekat : Darah. !!Darah yang disedot airnya akan menjadi kental.. Akibat pengentalan darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang yang encer. Saat melewati ginjal (tempat menyaring racun dari darah) Ginjal akan bekerja extra keras menyaring darah.Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah yang kental bisamenyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal. Akibatnya, air seni anda berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, anda mungkin suatu saat harus menghabiskan 400.000 rupiah seminggu untuk cuci darahEh, tadi saya sudah bicara tentang otak ' kan ...? Nah saat darah kental meng alir lewat otak, perjalanannya agak terhambat..Otak tidak lagi "encer", dan karena sel-sel otak adalah yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen,Lambatnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya..(ya wajarlah namanya juga kurang makan...) Bila ini ditambah dengan penyakit jantung (yang juga kerjanya tambah beratBila darah mengental... ),maka serangan stroke bisa lebih lekas datangSekarang tinggal anda pilih: melakukan "investasi" dengan minum sedikitnya 8 gelas sehari- atau- "membayar bunga" lewat sakit ginjal atau stroke. Anda yang pilih...!

Minggu, 17 Januari 2010

Mencari sumber air galian atau bor

Kita pasti mengenal istilah sumur galian atau pun sumur bor. yang membedakan keduanya hanyalah pada teknik penggalian untuk mendapatkan air. Jika pada sumur galian untuk dapat menemukan air dengan cara menggali tanah dengan diameter kira-kira 1 meter. Penggalian kedalam tanah dilakukan hingga ditemukan sumber air. Untuk sumur Bor untuk dapat menemukan air dengan cara mengebor tanah mengunakan pipa besi, ini dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin. Kedalaman untuk dapat menemukan air tergantung dari wilayah, jika pada wilayah tertentu terdapat banyak air dengan kedalaman 7-10 meter pun sudah muncul air. Untuk wilayah Jakarta biasanya kedalaman air lebih dari 15 meter.

Nah bagaimana caranya kita dapat mengetahui, apakah lokasi yang kita pilih merupakan lokasi yang banyak terdapat sumber airnya? Untuk mengetahui didalam tanah/lokasi tanah terdapat sumber air atau tidak dapat melakukan dengan cara warisan leluhur berikut ini :

A. Dengan mengunakan daun pisang


Ambil beberapa daun pisang, kemudian letakkan pada tanah yang akan kita gali/bor pada malam hari kira-kira jam 10 malam, kemudian letakkan daun pisang tersebut diatas tanah yang akan kita gali/bor untuk sumur (untuk efisiensi mungkin lebih baik tidak 1 tempat/lokasi bisa beberapa lokasi). Keesokan harinya coba kita lihat apakah dibawah daun psang tersebut terdapat banyak embun atau tidak. Jika banyak embun didaun pisang kemungkinan besar didalam tanah yang akan kita gali banyak mengandung air.

B. Dengan mengunakan Garam

Ambil beberapa sendok garam dapur kemudian masukkan kedalam wadah yang tertutup, buat beberapa wadah (Jika ada banyak pilihan lokasi yang akan dijadikan lokasi sumur). Seperti cara pada daun pisang letakkan wadah yang berisi garam tersebut diatas tanah yang akan kita gali/bor pada jam 10 malam. pada keesokkan harinya coba dilihat apakah garam habis atau tidak. Jika garam habis atau berkurang banyak kemungkinan didalam tanah yang akan kita gali/bor terdapat kandungan air yang cukup banyak.

Sebagai catatan cara ini hanya untuk mengetahui apakah didalam tanah terdapat kandungan air atau tidak, sehingga memudahkan kita untuk menemukan air. Cara ini bukan untuk mengetahui kualitas air (kejernihan/bening, tidak berbau,dll). Selamat mencoba......

Jumat, 15 Januari 2010

Masakan jepang, halalkah ?

Selera ternyata tidak mengenal bangsa. Ini terbukti dengan semakin menjamurnya berbagai jenis restoran asing di Indonesia. Mulai dari masakan Barat, India, Korea, Jepang, Thailand, hingga masakan Timur Tengah. Ketidakharmonisan hubungan antar negara tidak pernah menjadi penghalang bertemunya rasa di lidah. Salah restoran yang sangat popular saat ini adalah restoran masakan Jepang. Rupanya rasa makanan Jepang cukup mudah diterima oleh lidah Indonesia.
Cara pengolahan masakan itu bervariasi, dengan cara goreng, rebus, kukus, bakar atau panggang, bahkan disajikan mentah, tergantung jenis masakannya. Bahan-bahannya bisa terdiri dari segala jenis bahan baku seperti berbagai jenis daging, ikan, tofu, sayur-sayuran, dan bumbu-bumbu. Di negeri asalnya, penggunaan daging dan lemak babi cukup luas baik sebagai bahan utama maupun sebagai bahan tambahan. Tonkatsu dan tonjiru merupakan contoh jenis masakan berbahan utama babi, sedangkan jenis mi ramen hampir dapat dipastikan mengandung kaldu yang berasal dari tulang babi.
Bagaimana dengan restoran Jepang di Indonesia? Pada umumnya restoran Jepang di Indonesia menyesuaikan dengan konsumen mayoritas yang beragama Islam, sehingga tidak menghidangkan menu babi. Apakah dengan demikian masakan Jepang menjadi pasti halal untuk dikonsumsi? Tentunya tidak semudah itu. Masih banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk memilih masakan Jepang.
Kehalalan daging yang digunakan tentu menjadi perhatian penting. Apakah ayam dan daging sapi yang digunakan memang berasal dari supplier yang jelas kehalalannya?
Bagimana dengan menu ikan dan sayuran? Memang segala jenis ikan dan sayur-sayuran halal. Tapi kita sering lupa dengan bumbu-bumbu yang digunakannya. Ada dua jenis bahan tidak halal yang sangat umum digunakan dalam masakan Jepang, baik sebagai bumbu dalam campuran masakan atau sebagai campuran saus, yaitu sake dan mirin. Sebagai contoh, mirin digunakan sebagai bumbu dalam masakan mie Udon dan Rame, masakan daging sapi dan kentang Nikujaga, serta masakan ayam dan telur Oyako Donburi.
Sake digunakan dalam masakan bayam dan pasta wijen, masakan daging Sukiyaki serta maskan nasi Sushi Meshi. Sake dan mirin juga digunakan sebagai campuran saus marinasi ayam untuk masakan Yakitori dan campuran saus Teriyaki atau saus Tempura.
Sake, beras difermentasi
Sake adalah istilah umum untuk minuman beralkohol khas Jepang. Sake merupakan minuman hasil fermentasi yang diproduksi dari beras yang sudah disosoh (polished rice), dicuci, direndam air, dikukus, dan didinginkan dengan kandungan alkohol produk akhir sekitar 15 – 16 persen. Aromanya khas, rasanya sedikit asam dan manis. Dikenal sebagai rice wine dan sangat mirip dengan Chinese rice wine yang bernama shaosing chu.
Secara sederhana prosesnya adalah: beras yang sudah dikukus dicampur dengan koji, moto, dan air kemudian difermentasi selama sekitar 3 minggu. Produk akhir proses ini berupa sake dengan kandungan alkohol maksimum mencapai 20 persen. Satu ton beras sosoh dapat menghasilkan sekitar 3000 liter sake.
Koji adalah konsentrat enzim yang diperoleh dari pengembangbiakan jenis kapang Aspergillus oryzae pada beras kukus, sedangkan moto adalah yeast starter.
Sake merupakan minuman pergaulan di Jepang dan juga sering digunakan dalam ritual keagamaan Shinto. Jenis-jenis sake dapat dibedakan berdasarkan bahan baku beras yang digunakan dan ada tidaknya penambahan alkohol dari luar. Junmai-shu yang berarti pure rice wine adalah nama jenis sake yang dibuat dari beras yang minimum disosoh sebanyak 30 persen dan tanpa penambahan alkohol.
Mirin, lebih legit
Mirin adalah sejenis rice wine yang mirip dengan sake. Rasanya lebih manis dengan kandungan alkohol lebih rendah. Ada dua jenis mirin, yaitu hon dan shin mirin.
Mirin umum digunakan sebagai bumbu masak, dimana rasa manis merupakan rasa yang penting dalam masakan Jepang. Selain itu penggunaan mirin menambah cerah penampakan ikan panggang dan menghilangkan bau amis ikan.
Mirin juga digunakan sebagai teman menyantap sushi. Pada pembuatan saus Teriyaki dan saus Tempura, mirin dapat diganti dengan campuran sake dan gula dengan perbandingan 3:1.
Pada gaya masak Kansai, mirin digunakan setelah dipanaskan sebentar untuk menguapkan alkoholnya. Sedangkan pada gaya masak Kanto, mirin digunakan langsung tanpa perlakuan apapun sebelumnya. Pada perayaan tahun baru (O-shogatsu), mirin digunakan sebagai minuman seremonial (otoso).
Bagaimana kehalalannya?
Dalam pandangan Islam, minuman beralkohol yang dikategorikan sebagai khamr jelas haram digunakan, meski dalam jumlah sedikit. Sake dan mirin jelas termasuk kategori khamr, sehingga penggunaanya tidak diperbolehkan, meski kandungan alkoholnya hilang dalam proses pemasakan.
Oleh karena itu kehati-hatian dalam memilih masakan Jepang perlu sangat diperlukan. Meski bahan bakunya ikan dan sayuran, jika bercampur dengan bumbu yang tidak halal, maka masakan yang dihasilkan tentunya menjadi tidak halal pula.